Bukankah sekarang kita sudah berkubang dalam dharar (bencana) multidimensional akibat tidak diberlakukannya syariah? Dan bukankah kalau kita memilih pemimpin yang mengabaikan syariah, maka dhararnya akan semakin dahsyat lagi? Akibatnya kita semakin memerosokkan negeri ini ke jurang kenistaan yang lebih dalam dan dalam lagi. Coba kita renungkan firman Allah SWT dalam QS. Ar Rum:41 yang artinya: “Telah nampak kerusakan (fasad) di daratan dan di lautan oleh karena tangan-tangan manusia.” Dalam menjelaskan ayat ini, Muhammad Ali Al Shabuni dalam kitabnya Shofwatu al Tafaasir menyatakan bahwa kerusakan tersebut terjadi karena kemaksiatan dan dosa-dosa manusia (bi sababi ma’ashi al naas wa dzunubihim). Dosa itu ada dua macam, yang pertama dosa individual seperti meninggalkan sholat, puasa, zakat, dan lain lain. Dan yang kedua dosa struktural seperti meninggalkan sistem pemerintahan Islam, sistem ekonomi Islam, sistem sosial Islam, sistem hukum Islam, membolehkan riba, melegalkan pornografi pornoaksi, menggadaikan SDA kita, dan lain lain. Dosa-dosa dan maksiyat inilah penyebab merebaknya dharar tadi.

Nah, sebaiknya sebelum memilih tanyakan dulu kepada caleg dan parpol favorit Anda, mau nggak mereka menghentikan segala bentuk dosa dan kemasyiatan struktural yang selama ini berjalan dan menggantinya dengan syariah Islam? Kecuali pemimpin yang kita pilih secara jelas dan tegas akan mencampakkan sistem sekuler-liberal ini ke dalam tong sampah dan menggantinya dengan syariah Islam, maka dharar yang ada tidak akan pernah hilang atau berkurang, malah akan semakin sesak, sumpek dan pengap. Justru ketika kita emoh memilih pemimpin yang menerapkan sistem sekuler, kita bisa segera me-delegitimasi sistem destruktif yang full-dharar ini, dan menggantinya dengan syariah Islam yang penuh berkah.

Topik Utama: Top 10 Alasan Sesat Wajibnya Pemilu