Pernah lihat Valkyrie? Film true story yang memiliki tag line “Many Saw Evil. They Dared to Stop It” ini berkisah tentang upaya para perwira tinggi reich Jerman yang berkomplot memberontak rencana jahat Hiltler. Diceritakan bagaimana perjuangan para perwira tinggi yang mengikuti kata hati mereka, tepat di tengah jantung hirarki militer fasis Hitler yang meyakini komando setingkat firman Tuhan.

Heroik? Dramatisasi Hollywood? Tidak juga kalau kita mengetahui saat ini tidak sedikit tentara dan perwira yang berani resist menolak rencana “jahat” pemimpin mereka. Salah satunya adalah gerakan yang bernama www.couragetoresist.org, yang memobilisasi dukungan kepada tentara yang menolak kebijakan AS dalam perang ala “Hiltler” seperti Irak dan Afghanistan.

courage-to-resist

Dalam salah satu pernyataan tertulisnya mereka -para resisters– menjelaskan alasannya:

There is no way I will deploy to Afghanistan. The occupation is immoral and unjust. It does not make the American People any safer. It has the opposite effect (Victor Agosto).

Tentunya tidak mudah melawan kebijakan pimpinan, terlebih dalam tradisi militer. Apalagi ketika AS memutuskan untuk tetap meneruskan operasi militer di Irak dan Afganistan, dan menolak penutupan tahanan Guantanamo yang kejam itu. Seperti yang dilansir oleh VOA News 22 Mei berikut:

Senat Amerika telah menyetujui 91,3 milyar dolar rancangan pengeluaran yang akan membiayai operasi militer di Afghanistan dan Irak, tetapi menolak dana untuk menutup pusat tahanan Teluk Guantanamo.

Salut untuk para resisters! Tiba-tiba saya teringat salah satu cuplikan di Valkyrie: “When others follow orders, they follow their conscience”. Sebagai militer mereka berani take risk dan resist, lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai sipil? Mereka yang di front line sudah menunjukan courage mereka, bagaimana dengan kita?